lazada.com

Rabu, 21 September 2011

Mitos-Mitos Seputar Pernikahan (II)


PERNIKAHAN bukanlah kelulusan dari sebuah kehidupan. Justru, ini adalah awal dari kehidupan yang sesungguhnya. Karenanya, jangan salah dalam menjalaninya hanya dikarenakan pengaruh mitos yang menyesatkan hubungan.

Pada ulasan sebelumnya, lima mitos seputar penikahan telah dijabarkan. Berikut ini lima mitos menyesatkan berikutnya yang patut Anda simak, seperti dilansir Womansday.

Menikah membuat Anda terpaku pada pekerjaan rumah tangga

Menikah bukannya membebankan tanggung jawab pada satu pundak. Misalnya untuk pekerjaan rumah tangga hanya terpaku pada istri dan urusan mencari nafkah menjadi tanggung jawab suami. Pernikahan adalah sinergi dari kedua pasangan. Untuk menyiasatinya, Anda pun perlu membagi rata pekerjaan rumah tangga tersebut. Sebagai contoh, jika istri melakukan pekerjaan bersih-bersih dan memasak, maka suami dapat memotong rumput sepekan sekali. Sebuah pembagian tugas yang proporsional bukan?

Kehadiran buah hati membuat Anda dan pasangan lebih intim

Sulit untuk memercayai bahwa Anda memiliki anak, maka hubungan akan semakin intim dan harmonis. Pasalnya, aktivitas masing-masing yang terlalu sibuk kerap membuat Anda berdua berdebat soal pengasuhan anak. Agar keintiman tetap terjaga setelah kehadiran buah hati, maka tetapkan aturan untuk melakukan pola pengasuhan bersama serta menyisihkan waktu keluarga di sela-sela kesibukan Anda. Hal ini dapat memertahankan kebersamaan tetap terjaga.

Jika istri melakukan perlawanan, maka perceraian bakal mengancam

Memang benar jika Anda melakukan perlawanan dan tidak pernah menyelesaikan masalah, maka hubungan Anda dalam kesulitan. Namun, perdebatan atau perseteruan dalam pernikahan bukanlah indikator menuju pernikahan. Jika Anda memiliki keluhan yang perlu diutarakan, maka jangan ragu untuk membicarakannya berdua. Menghindari komunikasi atau meremehkan pasangan hanya akan membahayakan hubungan. Jadi, buat aturan dasar bagi keberlangsungan hubungan Anda berdua.

Bertengkar dengan mertua membuat Anda akan memusuhinya

Jika Anda yakin akan terlibat perseteruan dengan orangtua dari suami, maka aturlah hubungan sejak awal. Ingatlah bahwa membangun cinta itu sifatnya komprehensif. Anda tidak harus mencintai suami Anda semata, tapi juga keluarganya. Jadi, kenali mertua Anda lebih dalam dan jangan jadikan dirinya sebagai musuh yang potensial. Karenanya, ketika ibu mertua selalu membawa hidangan ke rumah, maka hindari asumsi bahwa Anda dicap sebagai istri yang tidak bisa memanjakan suaminya. Sebaliknya, cobalah mengerti bahwa dia mencoba untuk mengulurkan bantuannya dengan memberikan masakan agar Anda dapat rileks sejenak.

Cinta dan kasih sayang di hari pernikahan adalah puncak dari segalanya, dan setelah itu akan menurun seiring dengan waktu

Pernikahan bukanlah akhir dari segalanya. Saat hari bahagia dihelat, pancaran cinta dari pasangan memang sangat terasa. Namun, pernikahan hanyalah salah satu hari dari seluruh hidup. Perjalanan sebenarnya justru dimulai pada hari-hari berikutnya. Makin banyak keintiman terlewati dalam perjalanan pernikahan, maka ikatan cinta pun semakin kuat.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More